Budaya Fenomena Kehidupan

Apa Saja Perbedaan Kehidupan Perkotaan dan Pedesaan di Jepang

Tegar Rifqiaulian
Desember 21, 2024
0 Komentar
Beranda
Budaya
Fenomena
Kehidupan
Apa Saja Perbedaan Kehidupan Perkotaan dan Pedesaan di Jepang
Tokyo, Japan, Tokyo tower image
Perkotaan di Jepang (Pixabay.com/Walkerssk)


Tidak berbeda dengan negara lainnya, negara Jepang juga memiliki perbedaan kehidupan perkotaan dan pedesaan. Jika Anda ingin pindah ke Jepang, Anda dapat mempertimbangkan untuk tinggal di kota atau desa berdasarkan perbedaan keduanya. Berikut ini penjelasan mengenai kehidupan perkotaan dan pedesaan di Jepang.

Kehidupan Perkotaan di Jepang

Orang Jepang tinggal berdekatan di tempat yang ramai. Orang Jepang yang tinggal di perkotaan biasa berkumpul di kereta bawah tanah, bar, dan restoran. Rambu-rambu dan pengumuman rutin dapat ditemukan di perkotaan di Jepang. Perkotaan di Jepang memiliki kawasan perbelanjaan besar dan toko serba ada di pusat kota sehingga pusat kota tetap hidup dan sejahtera. 

Aktivitas perkotaan seringkali terkonsentrasi di sekitar stasiun kereta api dan kereta bawah tanah. Perkotaan di Jepang sangat bersih. Namun, bangunan di perkotaan tampak berdesakan dengan jalanan yang sempit dan banyaknya tiang dan kabel listrik. Jalan raya adakalanya melewati lingkungan yang padat namun jalan raya tersebut tampak sangat sepi.

[feedposts text="Read Also"/]

Kelebihan dan Kekurangan Perkotaan di Jepang

Kelebihannya adalah terdapat berbagai macam toko serba ada dan supermarket yang dapat ditemukan di perkotaan Jepang. Tentu saja, banyak fasilitas hiburan dan restoran di perkotaan yang dapat menjadi pilihan liburan di perkotaan. Selain itu, banyaknya rute dan jumlah kendaraan umum seperti kereta atau bus sehingga nyaman jika ingin bepergian menggunakan transportasi umum. Terdapat dukungan untuk orang asing di perkotaan. Tingkat gaji perkotaan di Jepang juga termasuk tinggi.

Kekurangannya adalah biaya hidup yang tinggi seiring dengan tingkat gaji yang tinggi. Padatnya penumpang yang menggunakan kereta sehingga bepergian ke tempat kerja dan sekolah menjadi lebih sulit. Selain itu, sulit mendapatkan lahan untuk bertanam. Hubungan sosial terasa hambar dan hanya memiliki sedikit mentalitas untuk saling mendukung.

[feedposts text="Read Also"/]

Ilustrasi pria berjalan-jalan di desa
Ilustrasi pria berjalan-jalan di desa


Kehidupan Pedesaan di Jepang

Beberapa pedesaan di Jepang berpenduduk jarang, namun tempat-tempat yang layak huni sangat padat penduduknya. Depopulasi adalah masalah besar di daerah pedesaan di Jepang. Komunitas pedesaan menyusut akibat migrasi ke kota. Kebanyakan anak muda merasa kehidupan di desa membosankan dan sangat ingin keluar rumah. 

Daerah pedesaan dipenuhi orang-orang tua. Para lansia biasanya bekerja di luar dan melakukan banyak pekerjaan rumah dengan tangan. Penurunan angka kelahiran mengakibatkan hilangnya anak-anak di wilayah pedesaan. Sekolah-sekolah ditutup karena kekurangan peserta didik.

[feedposts text="Read Also"/]

Kelebihan dan Kerugian Pedesaan di Jepang

Kelebihannya adalah biaya hidup yang rendah. Selain itu, tinggal di pedesaan dapat mengurangi stres akibat keramaian, kebisingan, dan jam sibuk. Udaranya bersih dan sehat. Banyak orang bertanam di lahannya sendiri. Orang-orangnya bersikap hangat dan mendukung satu sama lain.

Kekurangannya adalah terdapat sedikit rute dan frekuensi kendaraan umum seperti kereta dan bus sehingga Anda memerlukan mobil untuk berkeliling. Selain itu, terdapat sedikit fasilitas hiburan, restoran, toko, dan sebagainya.

[feedposts text="Read Also"/]

Perbedaan Kehidupan Perkotaan dan Pedesaan di Jepang

Jepang, negeri matahari terbit, menawarkan kontras yang menarik antara kehidupan perkotaan yang modern dan dinamis dengan kehidupan pedesaan yang tenang dan tradisional. Perbedaan ini tidak hanya terlihat dalam lanskap fisik, tetapi juga dalam gaya hidup, budaya, ekonomi, dan bahkan interaksi sosial warganya. Mari kita telusuri perbedaan-perbedaan tersebut secara lebih detail.

Aspek Kehidupan:

Kehidupan Sosial: Di kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka, dan Nagoya, kehidupan cenderung lebih anonim. Interaksi antar tetangga mungkin lebih terbatas, dan hubungan sosial seringkali dibangun berdasarkan koneksi profesional atau hobi. Kecepatan hidup yang tinggi membuat orang lebih fokus pada karier dan kehidupan pribadi mereka sendiri. Sebaliknya, kehidupan di pedesaan lebih menekankan pada hubungan komunitas yang kuat. Tetangga saling mengenal, saling membantu, dan terlibat dalam kegiatan komunitas secara aktif. Rasa kebersamaan dan saling mendukung lebih terasa di lingkungan pedesaan. Tradisi dan kebiasaan lokal seringkali menjadi perekat utama dalam kehidupan sosial masyarakat pedesaan.

[feedposts text="Read Also"/]

Lingkungan dan Lanskap: Kota-kota Jepang adalah campuran gedung pencakar langit modern, infrastruktur yang canggih, dan ruang hijau yang terencana dengan baik. Walaupun padat penduduk, banyak kota besar memiliki taman, jalur hijau, dan area rekreasi untuk menyeimbangkan kehidupan perkotaan yang sibuk. Di pedesaan, lanskap didominasi oleh alam: sawah, pegunungan, hutan, dan desa-desa kecil yang tersebar di antara perbukitan. Kehidupan lebih dekat dengan alam, dengan udara yang lebih segar dan pemandangan yang menenangkan. Namun, akses ke fasilitas dan layanan publik mungkin lebih terbatas di daerah pedesaan.

Akses ke Fasilitas dan Layanan: Kota-kota besar di Jepang memiliki akses yang mudah ke berbagai fasilitas dan layanan, termasuk transportasi umum yang efisien, rumah sakit dan pusat kesehatan yang lengkap, pusat perbelanjaan, restoran dan hiburan yang beragam. Di pedesaan, akses ke fasilitas ini lebih terbatas. Transportasi umum mungkin kurang memadai, dan jarak tempuh ke fasilitas kesehatan atau pusat perbelanjaan bisa cukup jauh. Namun, keterbatasan ini sering diimbangi dengan kedekatan dengan alam dan kehidupan yang lebih tenang.

[feedposts text="Read Also"/]

Ketersediaan Pekerjaan: Kota-kota besar merupakan pusat ekonomi Jepang, menawarkan berbagai peluang kerja di berbagai sektor, mulai dari teknologi informasi hingga manufaktur dan keuangan. Kompetisi untuk mendapatkan pekerjaan di kota-kota besar sangat ketat, tetapi peluang karir dan pendapatan yang lebih tinggi menjadi daya tarik utama. Di pedesaan, pilihan pekerjaan cenderung lebih terbatas, seringkali berkisar pada pertanian, perikanan, atau sektor jasa kecil. Pendapatan rata-rata di pedesaan juga cenderung lebih rendah daripada di kota.

Biaya Hidup: Biaya hidup di kota-kota besar Jepang sangat tinggi, terutama untuk perumahan, transportasi, dan makanan. Mencari tempat tinggal di kota besar bisa menjadi tantangan tersendiri, dengan harga sewa yang mahal dan persaingan yang tinggi. Di pedesaan, biaya hidup jauh lebih rendah, tetapi akses ke berbagai barang dan jasa mungkin lebih terbatas.

[feedposts text="Read Also"/]

Transportasi: Sistem transportasi umum di kota-kota besar Jepang sangat efisien dan terintegrasi, dengan jaringan kereta api yang luas, bus, dan taksi yang mudah diakses. Perjalanan antar kota juga mudah dan cepat berkat jaringan kereta api Shinkansen (bullet train). Di pedesaan, transportasi umum mungkin kurang memadai, dan mobil pribadi menjadi kebutuhan utama bagi banyak orang. Jarak tempuh yang jauh antara desa-desa dan kota-kota membuat perjalanan menjadi lebih lama dan kurang nyaman.

Pendidikan: Baik kota maupun pedesaan di Jepang memiliki sistem pendidikan yang berkualitas tinggi. Namun, kota-kota besar menawarkan lebih banyak pilihan sekolah dan universitas, serta akses ke berbagai program pendidikan tambahan. Di pedesaan, pilihan pendidikan mungkin lebih terbatas, tetapi lingkungan belajar yang lebih tenang dan hubungan guru-siswa yang lebih dekat dapat menjadi keuntungan tersendiri.

[feedposts text="Read Also"/]

Budaya dan Tradisi:

Kehidupan Tradisional: Meskipun modernisasi telah merambah ke seluruh Jepang, kehidupan tradisional masih sangat terasa di pedesaan. Perayaan festival lokal, upacara pertanian tradisional, dan keahlian kerajinan tangan masih dijaga dan dirayakan secara aktif oleh masyarakat pedesaan. Di kota-kota besar, tradisi ini seringkali lebih terpinggirkan, meskipun masih ada upaya untuk melestarikannya melalui museum, acara budaya, dan komunitas tertentu.

Interaksi Antar manusia: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, interaksi antar manusia di pedesaan lebih dekat dan personal. Rasa komunitas yang kuat dan saling mengenal satu sama lain menciptakan ikatan sosial yang erat. Di kota-kota besar, interaksi cenderung lebih formal dan impersonal.

[feedposts text="Read Also"/]

Perbedaan Lainnya:

Kejahatan: Tingkat kejahatan umumnya lebih rendah di daerah pedesaan dibandingkan di kota-kota besar. Namun, jenis kejahatan yang terjadi mungkin berbeda.

Kesehatan: Akses ke layanan kesehatan yang lebih lengkap di kota-kota besar, tetapi gaya hidup yang lebih sehat dan lingkungan yang lebih tenang di pedesaan dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental dan fisik.

[feedposts text="Read Also"/]

Privasi: Di kota-kota besar, privasi lebih dihargai dan dilindungi, sementara di pedesaan, rasa komunitas yang kuat mungkin berarti kurangnya privasi dalam beberapa hal.

Kesimpulan

Kehidupan di Jepang, baik perkotaan maupun pedesaan, menawarkan pengalaman yang unik dan berharga. Pilihan antara hidup di kota atau desa sangat bergantung pada preferensi pribadi dan gaya hidup yang diinginkan. Kota-kota besar menawarkan peluang karir, akses ke fasilitas dan layanan, dan kehidupan yang dinamis, sementara pedesaan menawarkan kedamaian, ketenangan, dan hubungan komunitas yang erat. Tidak ada pilihan yang lebih baik atau lebih buruk, hanya pilihan yang tepat bagi masing-masing individu. Memahami perbedaan-perbedaan ini akan membantu seseorang untuk membuat keputusan yang tepat tentang di mana mereka ingin membangun kehidupan mereka di Jepang.

Pada akhirnya, perkotaan dan pedesaan di Jepang memiliki permasalahannya masing-masing. Selain itu, tinggal di perkotaan dan pedesaan di Jepang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keputusan untuk tinggal di kota atau desa di Jepang tergantung pada tujuan hidup Anda.

Penulis blog

Tegar Rifqiaulian
Tegar Rifqiaulian
Konnichiwa, Tegar desu. Saya suka menulis artikel berkaitan dengan Jepang.

Tidak ada komentar