Bahasa Budaya Hobi

Apa Perbedaan Doujinshi dan Manga dalam Budaya Populer Jepang

Tegar Rifqiaulian
Desember 21, 2024
0 Komentar
Beranda
Bahasa
Budaya
Hobi
Apa Perbedaan Doujinshi dan Manga dalam Budaya Populer Jepang
Library, Japan, Studying image. Free for use.
Toko buku di Jepang (pixabay.com/lucasruffiner)


Budaya populer Jepang kaya akan karya-karya komik, yang secara umum dikenal sebagai manga. Namun, di dalam dunia manga yang luas ini, terdapat sebuah cabang unik dan menarik yang seringkali menimbulkan kebingungan bagi para penggemar baru: doujinshi. Meskipun keduanya merupakan komik Jepang, doujinshi dan manga memiliki perbedaan signifikan dalam hal produksi, distribusi, isi, dan tempatnya di dalam industri kreatif Jepang. Mari kita selami perbedaan-perbedaan tersebut secara detail.

Asal Usul dan Definisi

Manga, secara sederhana, adalah komik Jepang yang diproduksi secara profesional dan didistribusikan secara komersial melalui penerbit-penerbit besar seperti Shueisha, Kodansha, dan Shogakukan. Mereka melalui proses editorial yang ketat, mulai dari penulisan naskah, penggambaran gambar, hingga pencetakan dan pemasaran. Manga hadir dalam berbagai genre, dari shonen (untuk anak laki-laki) dan shojo (untuk anak perempuan) hingga seinen (untuk dewasa muda laki-laki) dan josei (untuk dewasa muda perempuan), serta genre-genre lainnya seperti horor, sci-fi, dan komedi. 

Manga adalah komik yang dibuat di Jepang atau menggunakan bahasa Jepang. Banyak manga Jepang diekspor ke seluruh dunia dan kata manga menjadi kata populer dalam budaya Jepang.

[feedposts text="Read Also"/]

Doujinshi, di sisi lain, adalah komik yang dibuat secara independen oleh para penggemar (disebut doujin) dan didistribusikan secara non-komersial atau semi-komersial pada acara-acara khusus seperti Comiket (Comic Market), konvensi manga terbesar di dunia. Kata "doujinshi" sendiri berarti "karya serupa" atau "karya amatir". Para doujin menciptakan doujinshi berdasarkan passion mereka, seringkali terinspirasi oleh manga, anime, game, dan karya-karya pop kultur lainnya. Mereka tidak terikat oleh aturan dan batasan penerbit besar, sehingga memungkinkan kreativitas dan eksperimentasi yang lebih bebas. 

Doujinshi adalah pembuatan karya turunan atau penerbitan karya asli yang dilakukan oleh para amatir yang memiliki kesamaan minat. Biasanya mereka memamerkan dan menjual doujinshi di Comiket atau pasar komik. Seniman manga profesional juga terkadang menerbitkan doujinshi.

[feedposts text="Read Also"/]

Proses Produksi dan Distribusi

Ilustrasi pria berada di toko buku
Ilustrasi pria berada di toko buku 

Proses produksi manga melibatkan tim yang besar, termasuk penulis skenario, ilustrator, editor, dan tim pemasaran. Tahapan produksi yang panjang dan terstruktur menjamin kualitas dan konsistensi dalam setiap rilis. Distribusi manga dilakukan melalui jaringan toko buku, toko komik, dan platform online yang luas, menjangkau audiens yang besar di seluruh Jepang dan bahkan internasional.

Manga diterbitkan melalui penerbit. Penulis tidak mengeluarkan biaya apa pun untuk memproduksi manganya. Penerbit melakukan periklanan, mendaftarkan buku, dan menjual ke toko buku. Namun, biasanya manga diterbitkan setelah mendapat masukan atau saran dari penerbit. Manga didaftarkan melalui penerbit, sehingga manga dapat ditemukan di toko buku. Selain itu, manga juga dapat ditemukan di situs perdagangan elektronik dan dijual dalam bentuk hard copy atau soft copy.

[feedposts text="Read Also"/]

Sebaliknya, doujinshi diproduksi secara mandiri oleh doujin atau kelompok doujin. Mereka bertanggung jawab atas setiap tahapan produksi, dari penulisan skenario hingga pencetakan dan distribusi. Proses ini seringkali lebih sederhana dan lebih cepat, tetapi juga lebih menantang mengingat keterbatasan sumber daya dan pengalaman. Distribusi doujinshi umumnya dilakukan melalui penjualan langsung di acara-acara doujinshi, baik secara online maupun offline, serta melalui penjualan pribadi. Meskipun beberapa doujin sukses dan menghasilkan keuntungan, tujuan utama pembuatan doujinshi biasanya bukanlah profit, melainkan ekspresi kreativitas dan berbagi karya dengan sesama penggemar.

Doujinshi diterbitkan atas biaya sendiri tanpa melalui penerbit. Dengan demikian, penulis dapat mengekspresikan karyanya tanpa adanya campur tangan penerbit. Namun, seluruh biaya penerbitan harus ditanggung oleh penulis sendiri. Doujinshi tidak banyak ditemukan di toko buku. Hal ini karena doujinshi biasanya dibuat sesuai ekspresi diri dan tidak dijual demi keuntungan yang sering kali bertentangan dengan permintaan pasar. Biasanya doujinshi dijual di acara penjualan doujinshi yang disebut Comiket.

[feedposts text="Read Also"/]

Isi dan Genre

Manga menawarkan beragam genre yang telah disempurnakan selama bertahun-tahun, dengan standar kualitas yang tinggi dalam hal seni dan cerita. Genre-genre yang umum ditemukan meliputi aksi, petualangan, romansa, komedi, horor, misteri, dan banyak lagi. Manga seringkali mengikuti alur cerita yang panjang dan kompleks, terbagi dalam beberapa volume.

Doujinshi, karena bersifat independen, memiliki kebebasan yang jauh lebih besar dalam hal isi dan genre. Genre yang paling umum ditemukan adalah fanfiction, yaitu karya yang berlatar belakang karakter dan dunia dari manga, anime, atau game yang sudah ada. Doujinshi fanfiction seringkali mengeksplorasi hubungan antar karakter yang tidak ada di karya aslinya, atau menciptakan alur cerita alternatif. Selain fanfiction, doujinshi juga mencakup berbagai genre lain, termasuk original work (karya asli), dan bahkan genre yang lebih dewasa seperti erotisme dan hentai (komik dewasa). Kualitas seni dan cerita bervariasi tergantung pada kemampuan dan pengalaman masing-masing doujin.

[feedposts text="Read Also"/]

Hukum Hak Cipta dan Restriksi

Manga tunduk pada hukum hak cipta yang ketat. Penerbit memiliki hak penuh atas karya yang mereka terbitkan, dan pelanggaran hak cipta akan berakibat hukum.

Doujinshi berada dalam area abu-abu secara hukum. Meskipun banyak doujinshi yang berdasarkan karya yang sudah ada hak cipta, mereka umumnya dibiarkan selama tidak melanggar pelanggaran hak cipta secara komersial. Namun, beberapa doujin dapat menghadapi masalah hukum jika mereka menghasilkan keuntungan yang signifikan dari karya-karya yang didasarkan pada karya-karya orang lain tanpa izin. Garis batas antara penggunaan fair use dan pelanggaran hak cipta seringkali menjadi subjek perdebatan.

[feedposts text="Read Also"/]

Komersialisasi dan Profit

Manga adalah produk komersial yang bertujuan menghasilkan profit. Penerbit menginvestasikan sejumlah besar dana dalam produksi dan pemasaran manga yang mereka terbitkan, dengan harapan mendapatkan keuntungan finansial. 

Doujinshi pada dasarnya adalah non-komersial, meskipun beberapa doujin yang sukses dapat menghasilkan keuntungan dari penjualan karya mereka. Keuntungan biasanya digunakan untuk membiayai produksi doujinshi berikutnya atau untuk menutup biaya produksi. Tujuan utama pembuatan doujinshi bukanlah keuntungan finansial, melainkan kepuasan pribadi dan berbagi karya dengan sesama penggemar. 

[feedposts text="Read Also"/]

Komunitas dan Budaya

Manga memiliki fanbase yang luas dan terstruktur, dengan banyak komunitas online dan offline yang berdedikasi pada genre dan seri tertentu.

Doujinshi memiliki komunitas yang kuat yang terpusat pada acara-acara doujinshi seperti Comiket. Acara-acara ini menciptakan suasana interaksi langsung antara doujin dan penggemar, memungkinkan pertukaran ide dan karya secara langsung. Komunitas ini lebih bersifat informal dan berfokus pada kreativitas dan berbagi passion.

[feedposts text="Read Also"/]

Kesimpulan 

Singkatnya, meskipun keduanya merupakan komik Jepang, doujinshi dan manga sangat berbeda dalam berbagai aspek. Manga adalah produk komersial yang diproduksi secara profesional, sedangkan doujinshi adalah karya independen yang dibuat oleh penggemar. Perbedaan ini juga tercermin dalam proses produksi, distribusi, isi, dan tempatnya di dalam budaya populer Jepang. Memahami perbedaan ini penting untuk menghargai kekayaan dan keragaman budaya komik Jepang. Baik manga maupun doujinshi memiliki peran unik dan berharga dalam membentuk lanskap budaya visual Jepang yang dinamis dan inovatif.

Penulis blog

Tegar Rifqiaulian
Tegar Rifqiaulian
Konnichiwa, Tegar desu. Saya suka menulis artikel berkaitan dengan Jepang.

Tidak ada komentar